top of page
  • Writer's pictureAdmin

An Installation: Aling Pelangi

Updated: Oct 29, 2021

"Nama Aling Pelangi digunakan karena material tali yang berwarna pelangi adalah interpretasi dari kain tenun tradisional Indonesia."


Jakarta Architecture Triennale 2015 merupakan kegiatan berskala Internasional yang terdiri dari pameran, diskusi, talkshow, lecture, seminar, pemutaran film, serta berbagai kegiatan seputar arsitektur lainnya. Fokus JAT 2015 pada penggalian potensi dan kekayaan desain, material, dan teknologi yang dimiliki oleh Nusantara serta dapat dikembangkan dan mempengaruhi perkembangan arsitektur dalam 5-10 tahun mendatang. Diharapkan JAT 2015 menjadi titik bangkitnya arsitektur Indonesia yang berbekal kekayaan, potensi, kearifan, dan kebudayaan lokal dengan semangat locality, playful, and innovation.


Dalam kesempatan acara ini, Wong Sae turut berpartisipasi dengan membuat instalasi yang mengangkat isu sosial dan bekerja sama dengan Decorus & PT Maju Jaya Bersama Sentosa. Dari banyaknya pilihan lokasi yang telah disiapkan oleh panitia JAT 2015, lokasi yang dipilih merupakan ruang publik yang memiliki intensitas frekuensi serta potensi variasi pengunjung instalasi yang beragam, yakni Jembatan Stasiun Sudirman. Sebelumnya, lokasi yang dipilih yaitu Jembatan Stasiun Palmerah. Namun, Jembatan Stasiun Sudirman dinilai lebih cocok dan memberikan efek ke masyarakat dengan intensitas penggunanya yang ramai.



Nama Aling–Aling Tenun Pelangi digunakan karena material tali instalasi yang berwarna pelangi (merah, jingga, kuning, hijau, biru, ungu, magenta, dan pink) merupakan interpretasi dari kain tenun tradisional Indonesia serta terdapat lonceng yang akan menghasilkan musik/suara. Instalasi Aling–Aling Tenun Pelangi merupakan intervensi terhadap ruang publik yang merespon isu pada site berupa permainan ruang yang bersifat visual dan dapat dimainkan. Aspek visual didapat dari permainan pola dan warna. Sedangkan unsur playful berupa divider tali, divider tersebut berfungsi untuk mendisiplinkan pejalan kaki agar melewati jalur yang tepat dan dapat mengeluarkan suara apabila tersentuh.



Setelah melewati proses pembuatan instalasi yang dilakukan kurang lebih selama 3 bulan, opening Aling Pelangi dilakukan pada hari Minggu 13 Desember 2015 yang bersamaan dengan Car Free Day. Sambutan positif diberikan dari panitia JAT 2015, kepala Stasiun Sudirman, dan pengguna jembatan. Banyak orang yang melintas pada Jembatan Stasiun Sudirman dengan memainkan tali sehingga lonceng-lonceng berbunyi. Instalasi ini direkam dengan baik pada sosial media seperti Facebook dan Instagram @alingpelangi. Feedback positif diunggah oleh para pengguna yang berswafoto dengan backgroung Aling Pelangi. Segala bentuk dokumentasi, dan publikasi dilakukan oleh Tim Udara.

84 views0 comments
bottom of page