Oleng Kiri, Oleng Kanan: Sebuah Catatan Magang Pasca Kuliah oleh Radiva #MagangerSae
Updated: Sep 26, 2021
Pertama-tama saya ingin mengucapkan terima kasih kepada keadaan karena sudah membawa saya ke Studio Sae, yang kedua saya ingin mengucapkan terima kasih kepada studio sae yang telah mengajarkan saya banyak hal dalam kurun waktu 3 bulan ini.
Halo! Perkenalkan nama saya Bila. Saat ini saya telah selesai melaksanakan magang saya di Studio Sae. Saya adalah seorang fresh graduate arsitektur dari Universitas Sebelas Maret Surakarta. Seperti fresh graduate pada umumnya, begitu saya lulus dari universitas, saya masih merasa bingung dan gundah gulana dengan langkah-langkah saya selanjutnya. Walaupun telah bergelar sarjana, rasanya saya belum merasa pantas untuk bekerja karena saya rasa ilmu saya masih sangat cetek. Ditambah lagi status saya yang serba 'galau' karena bingung antara melanjutkan karir sesuai dengan jurusan saya atau melipir ke ranah desain grafis.
Tapi memang takdir itu suka ada-ada saja, tiba-tiba saya dikasih solusi jalan tengah yaitu:
"Magang sebagai desain grafis di kantor arsitektur."
Maka terjadilah, di pertengahan bulan Juni 2021. Saya secara resmi masuk ke Studio Sae sebagai Magang Desain Grafis.
Karena saya bingung mau jadi desain grafis atau arsitek, maka kesempatan ini seakan merupakan kesempatan sekali dayung 2 pulau terlampaui. Sedikit banyak saya dapat mengamati dunia arsitek, namun disaat yang sama juga praktek menjadi desain grafis.
Tapi kebingungan kembali terjadi. Kali ini dari pihak pengamat. Tiap ditanya magang dimana, berikut percakapan yang seringkali terjadi:
"magang dimana?"
"magang di studio sae"
"oh studio arsitek ya?"
"iya tapi aku jadi desain grafis"
Reaksi orang biasanya:
"loh?????, bukannya......sfkjhfkhkz" selanjutnya bervariasi.
Karena rata-rata orang tau kalau background saya adalah lulusan arsitek, jadi mereka bingung kenapa tanggung banget kenapa saya gak jadi arsitek aja sekalian padahal magang di kantor arsitek. Ya jawabannya karena kesempatannya emang adanya ini sih dan juga hal ini paling cocok dengan keadaan saya pada saat itu.
Minggu pertama saya magang, tiba-tiba saya mendapat kesempatan untuk pergi ke kantor untuk pertama kalinya, ditambah juga saya diisyaratkan untuk lembur karena pada hari itu sedang ada SKlas dan saya bertugas untuk menjadi operator. Waduh kaget juga sih. Ketika berangkat ke kantor, kesan saya yang pertama adalah:
"hmm jauh juga nih kantornya."

Kantor Studio Sae terletak di Bintaro sedangkan rumah saya di daerah Jakarta Timur. Sehingga saya harus menempuh perjalanan sekitar 30km dari rumah atau sekitar 1 jam perjalnan. Wah cukup gempor juga ya. Saya kira saya sudah menjadi orang paling susah dan berjuang ke kantor, ternyata ada Ka Elsya yang rumahnya di Bogor. Lalu saya tertohok dan merasa: oh oke gak boleh ngeluh. Oh ya, ka Elsya ini pembimbing magang desain grafis, jadi kedepannya saya setiap hari akan berkomunikasi dengan Ka Elsya. (Pokoknya ka Elsya ini de best lah)
Sampai di Kantor Studio Sae yang dinamai rumah gerbong, saya langsung tertegun dengan bentuknya yang sangat unik. Dari kejauhan saja bentuknya sudah khas. Kalau masuk ke Rumah Gerbong rasanya seperti masuk kedalam rumah tapi keluar juga. nah gimana tuh? Mungkin lebih tepatnya begini: ada batas yang tidak tegas antara ruang luar dan ruang dalam rumah, kedua ruang itu rasanya saling bercampur dengan cantik. Hal ini dipertegas dengan adanya pohon di tengah-tengah Rumah Gerbong yang memberikan kesan ruang yang unik. Wow jadi puitis begini mon maap. Tapi intinya rumah gerbong ini keren deh dan liat sendiri pokoknya. Oh ya ditambah lagi di Rumah Gerbong ini banyak banget kucink-kucink berserakan di mana-mana sebagai pecinta kucing tentu saya gemaz.

Oh ya kembali ke kegiatan magang, akhirnya di hari pertama saya magang, saya bertemu langsung dengan mba dan mas arsitek dan staff lainnya. Di hari itu saya bertemu dengan Mba Indi, Mas Tomi, Mba Totty, Ka Elsya, Mba Sari, Mas Santos, Mas Alvin dan Mas Robi. Mohon maaf jika saya orangnya shy-shy cat karena sesungguhnya saya tidak pandai bicara huhu. Tapi pokoknya saya kenalan deh. Mas dan mba lainnya saya baru bertemu di hari-hari magang saya selanjutnya karena adanya pembatasan jumlah orang yang boleh datang ke kantor. Sesungguhnya mba dan mas Studio Sae itu orangnya open dengan orang baru dan mau menjawab apabila kita bertanya. Memang suasana di studio sae ini sangat kekeluargaan pokoknya, ditambah lagi dengan makan siang yang selalu dilakukan bersama di ruang bawah.
Di hari itu juga, saya langsung lembur untuk menjadi operator SKlas. Waktu itu saya dan ka Elsya sebagai seorang yang rumahnya paling jauh kehabisan kereta malam. Lalu tiba-tiba Mba Sari menawarkan untuk dipesankan taksi. Trus saya kayak: ya Allah, Makasih mba.

Hari-hari selanjutnya banyak saya habiskan dengan WFH. dengan sesekali datang ke kantor, sialnya di periode magang saya, PPKM mulai diberlakukan. Yang mana semakin sedikit kesempatan saya untuk datang ke kantor :( Namun hal itu tidak sepenuhnya menghalangi terjadinya magang. Karena workload bekerja masih saya rasakan dengan cukup....cukup. Tiap minggu ada-ada aja tantangan baru yang bikin saya merasa saya banyak tidak tahunya. Biasanya tantangan itu diinisiasi oleh Mas Tomy. Tapi hal itu justru membuat saya lebih tertantang untuk belajar dan tidak sok tau. Yang mana hal itu juga tertanam di dalam staff-staff Studio Sae yang selalu ingin berkembang. Jadi rasanya saya juga ikutan ingin berkembang sih.
Kalau di singkat, terdapat 3 proyek besar yang saya kerjakan di dalam 3 bulan periode magang saya, yaitu: Website, Buku Magang, dan juga Maket IAWR. Semua project ini saya kerjakan bareng-bareng sama Ka Elsya jadi kalo pusing ya pusing bareng gitu, ya ga? Sisanya adalah mendesain social media untuk studio sae, membantu SKlas, dan mengerjakan kebutuhan desain lainnya.
Website
Pembuatan website juga dilakukan hampir dalam jangka waktu 1 bulan. Hal itu karena saya terpaksa (tapi pengen juga sih) harus belajar membuat website. Alhamdulillah website udah kelar seperti yang kalian sekarang ini adalah website karya saya dan Ka Elsya. WKWK.
Buku Magang
Buku magang ini alhamdulillah adalah project yang sifatnya paling santuy dan berakhir dengan santuy juga. jadi santuy lah pokoknya.
Maket IAWR.
project ini sesungguhnya adalah project yang sangat amat effort. Rasanya saya dan Ka Elsya harus putar otak kiri-kanan-depan-belakang untuk ngerjain maket ini. Berbagai alat seperti bor, cutting laser, mesin jahit ikut pula terlibat dalam pembuatan maket ini. Pengerjaannya pun cukup effort karena saya dan ka Elsya berjarak puluhan kilometer dan harus gantian pergi kerumah masing-masing, yang artinya Jakarta Timur-Bogor. Di mana pada saat itu juga sedang terjadi PPKM dan masih banyak terjadi pembatasan. Ujung-ujungnya saya extend seminggu hanya untuk menyelesaikan maket ini. Jadi dateng ya nanti ke IAWR 2021 di bandung!


Oh ya ada satu project lagi yang membuat saya sangat senang yaitu project memfoto rumah lumut hijau. Sudah kepingin banget cita-cita untuk foto rumah-rumah. Alhamdulillah kesampean juga uhui! makasih mas tomy suda mengajak! hehe.

Jadi begitu teman-teman cerita magang saya yang semoga gak kepanjangan. Secara keseluruhan saya merasa sangat amat bersyukur bisa magang di Studio Sae dan bisa bertemu dengan mas mba Studio Sae sekalian. Juga pada akhirnya Studio Sae mengajarkan saya untuk lebih pede dengan apa yang saya kerjakan dan percaya kalo sesungguhnya sebagai fresh graduate saya sudah cukup pantas untuk bekerja. Karena jika saya menunggu untuk menjadi seorang pekerja yang sempurna saya tidak akan mulai-mulai. Karena saat bekerja pun kita masih dalam proses untuk berkembang. Perihal kebingungan saya soal desain grafis dan arsitektur pun masih berlanjut. Namun minat saya di dunia arsitek masih sama seperti 10 tahun lalu.
Sekali lagi saya ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh staff Studio Sae beserta pihak-pihak lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu atas pelajaran-pelajaran yang saya dapatkan 3 bulan ini. Semoga kita bisa berjumpa lagi dalam perjalanan-perjalanan selanjutnya!
Salam,
Radiva Nida Nabila.
Universitas Sebelas Maret Surakarta